Waktu menjelang terbenam matahari. Indahnya semburat lembayung di ufuk menjadi latar gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Aku duduk di sebuah bangku yang berada di koridor lantai dua Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta. Di ujung koridor peserta kegiatan Sosialisasi Internet Sehat dan Aman antusias berinteraksi dengan para narasumber. Tim ID-Kita Kompasiana bekerja sama dengan Kementrian Kominfo bersemangat membagi pengalaman agar internet dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Internet harus bermanfaat untuk meningkatkan nilai positif dan meninggalkan hal negatif.
Di koridor lantai dua ini, aku berbincang dengan salah seorang teman tentang tren bisnis telekomunikasi dan informatika di Indonesia. Kami berdiskusi tentang pilihan jurusan yang prospektif dan sekiranya sesuai dengan minat anak. Nah … Temanku yang baik hati inipun tak segan berbagi pengalaman.
Cerita tambah seru saja ketika bahasan mulai merambah pengalaman paling berkesan saat bekerja. Eh … Temanku yang pandai bermain gitar ini kok ya malah bercerita tentang kisah seram. Aku makin asyik saja menyimak kisah seram yang terjadi beberapa tahun lalu di sebuah gedung perkantoran di Jakarta.

Diah dan Kursi Bergeser
Ini kisah seram temanku saat kebagian shift malam. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam -sebut saja nama temanku ini Diah-sampailah dia di kantor. Entah mengapa? Malam itu ruang kantor yang biasanya ramai dan hiruk pikuk oleh pekerja shift malam, kali ini sepi sekali. Batin Diah rasanya meronta tak biasa. Ya begitulah nasibnya. Tmanku hanya sendirian di ruang besar itu. Seperti biasa tugas pun dikerjakan, namun tiba-tiba ada bunyi kursi bergeser di arah belakang.
Penasaran dong! …??? Temanku menuju ke arah sumber suara … Iiihhh … Dalam kesunyian malam, secara perlahan rasa merinding menjalar dari arah tangan terus ke pundak, tengkuk, lalu menuju ubun-ubun. Jantung pun berdegup kencang tak menunggu waktu lagi, temanku lari ke arah lift. Segera menekan tombol ke lantai dasar. Waduh … Baru ingat kalau ternyata telepon genggam tertinggal di atas meja kerja.
Hiiiksss … Ampun deh! Tapi kudu kembali ke atas. Masih dalam kondisi setengah takut, temanku kembali ke ruang kerja. Ternyata begitu membuka pintu ruangan dan menuju ke arah meja kerja, proses merinding itupun terjadi lagi. Wuuussss …. Secepat kilat disambar telepon gengam. Komputer jinjing dibiarkan saja di atas meja kerja, temanku langsung bergegas menuju ke lift. Begitu sampai dalam lift rasa merinding seketika hilang blaaasss …
Mondar-mandir di lantai dasar ditemani satpam yang asyik berjaga sambil main catur. Bosan menanti waktu Diah menyempatkan diri membeli makanan di luar kantor. Duh … Waktu shift baru berganti pukul tujuh pagi. Sedangkan ini masih dini hari. Dengan memberanikan diri, Diah menuju ke lantai ruang kerjanya. Namun tak menuju meja kerja, melainkan menuju mushola kecil di sudut ruangan. Di tempat ini ia tak ada rasa merinding. Diah meringkuk menahan kantuk akhirnya terpejam juga matanya. Waktu subuh pun tiba. Mentari pagi hadir menerangi ruangan dari jendela kaca bening.
Beberapa pekerja shift pagi mulai berdatangan. Suasana ruangan pun kembali ramai. Dan sungguh rasa merinding itupun lenyap begitu saja. Diah menutup ceritanya. Aku penasaran bertanya, “Diah apakah di keluarga ada yang terbiasa mengalami hal seperti itu?” Ternyata menurutDiah, ibunda tercinta bisa melihat makhluk halus bahkan berkomunikasi. Begitupun kakek dan pamannya.
Kisah seram lainnya berlanjut di dalam mobil yang membawa kami menuju restoran bakmi jawa. Mau tahu? Tapi ini seram yang lain, alias serius dan ampuh he3 … Teman-teman mengajakku berbagi ide penataan ruang kantor mereka. Ini akibat aku ketahuan seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai dosen juga arsitek.
Aku bilang insya allah akan silaturahim ke kantor mereka dan membantu menata kembali interior ruangannya agar terasa lebih nyaman untuk bekerja. Bukankah salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja adalah ruang kerja yang nyaman? Tentu selain salary alias pendapatan yang memadai juga reward atau penghargaan dari tempat kerja atas prestasi yang dicapai. Sssttt … Aku belum sempat tanya pada temanku, kalau pegawai negeri sipil golongan 3A gajinya berapa ya? Sekedar referensi saja barangkali ada mahasiswa yang bertanya hal serupa.
Aku masih menunggu cerita dari Diah saat dua malam berturut-turut dia ‘ngelayap’ mondar-mandir di koridor bahkan hingga naik turun ke lantai lain termasuk lobby hotel. Diah ternyata jenis manusia kalong yang baru bisa tidur nyenyak ketika waktu memasuki fajar sekitar pukul empat pagi. Tak lebih dari dua jam, kami sudah kembali bersiap sarapan di restoran hotel.
Aku dan Lift di Gedung Jadul
Kisah seramku di kantor konsultan juga lumayan bikin merinding. Tapi aku woles aja sih … Jadi saat aku kerja di sebuah gedung yang cukup berumur alias gedung jadul, Lift gedung berlantai 4 itu kadang naik turun sendiri tanpa ada yang memencet nomor lantai. Aku sebagai arsitek berada di lantai 3 dan para drafter di lantai 4.
Aku pernah juga memencet untuk turun, eeehhh … liftnya malah naik ke lantai studio para drafter. Aku seneng dong! Berarti malam itu bisa ada teman membeli makan karena sedang lembut. Ya aaampuun … Pas pintu lift terbuka koridor lantai atas sudah gelap dan tidak ada orang di depan lift. Mau kabur ya gimana coba? Aku baca saja ayat Kursi dan surah 3 Qul dengan berbunyi, bukan dalam hati.
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Raab Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (wanita-wanita) tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya) dan dari kejahatan orang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq 113 : 1-5).
“Katakalah” ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas 114 : 1-6).
Pintu lift pun tertutup kembali dan meluncur ke lantai dasar. Aku bergegas keluar menuju halaman belakang kantor. Di pinggir jalannya banyak lapak makanan, seperti pecel lele dan nasi uduk, sate padang, nasi goreng, dan minuman hangat. Rencananya aku mau beli makanan untuk di bawa ke ruang kerja. Tapi gegara acara lift yang bikin dag dig dug itu, aku putuskan makan di warung pinggir jalan itu saja.
Kebetulan ada drafter yang tiba-tiba saja masuk di warung tempatku makan. Aku sapa sambil tanya apakah dia lembur juga malam ini? Ternyata dia juga sedang lembur. Penasaran dong aku tanya lagi apakah lampu koridor lantai drafter mati barusan aja gak lebih dari setengah jam yang lalu saat lift yang aku tumpangi itu naik ke atas. Dia mengatakan pas dia turun koridor lampunya menyala, biasa saja tidak mati. Waaaduuhhh … Kok bisa ya?
Aku ceritakan kejadian tadi. Eeehhh … Dia malah tertawa dan bilang dengan santai, biasa aja kok itu iseng. Paling juga mau nemenin di lift. Ooohhh … Tidak, jangan lagi deh!
Allah Menciptakan Jin dan Manusia
Memang antara percaya tidak percaya dengan beragam cerita seram seperti ini. Namun … Baru saja aku membaca Al-Qur’an dan didalamnya ada surah Al-Insan juga surat Al-Jin. Allah Yang Maha Kuasa menciptakan jin dan manusia. ‘ … dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin. Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya, kami menempuh jalan yang berbeda-beda. Dan sesungguhnya kami (jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya.’ (QS. Al-Jinn 72 : 6 dan 11-12).
Jin dan manusia sama-sama hidup di bumi ini meskipun berbeda alam. Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri gaib. Alam jin terpisah dan berbeda dengan alam manusia namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau didiami manusia.
Jin sudah lebih dulu diciptakan oleh Allah Rabbal ‘alamin sebelum manusia, jadi jumlah bangsa jin diperkirakan lebih banyak dari pada manusia. Allah berfirman: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr 15 : 27).
Perhatikanlah firman Allah Yang Maha Mulia yang berbunyi, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan 76 : 2).
Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa berfirman, “Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am 6 : 128).
Jin diciptakan dari api yang sangat panas telah dijelaskan dalam surah Al-Hijr ayat 26-27, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
Jin dan manusia sama-sama makan, minum, berjenis kelamin, mempunyai hawa nafsu, berketurunan. Mereka sama-sama berkeluarga, berkelompok dan berbangsa-bangsa. Hal ini berdasarkan hadis Dari Ibnu Mas’ud RA. (diriwayatkan) bahwa para jin datang kepada Nabi Muhammad dan meminta kepada beliau makanan yang halal. Lalu Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam.. bersabda kepada mereka: “Makanan halal untuk kalian adalah semua tulang hewan yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Ketika tulang itu kalian ambil, akan penuh dengan daging. Sementara kotoran binatang akan menjadi makanan bagi hewan kalian.” (HR. Muslim). Dalam Al Quran disebutkan: “Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu?” (QS. Al-Kahfi 18 : 50).
Pertanyaan yang sering muncul adalah apa tujuan jin diciptakan? Bacalah surah Az-Zariyat ayat 56, Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,”
Ada dua perbedaan pendapat mengenai tujuan Allah menciptakan jin dan manusia di kalangan para ahli tafsir. Mengutip pendapat Ibnu Jarir dalam tafsir Ibnu Katsir, penciptaan keduanya bukan karena Allah yang membutuhkan. Namun, semata-semata agar kedua makhluk tersebut mengakui kehambaan mereka kepada-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Juraij makna yang dimaksud dalam ayat Al-Qur’an di atas adalah tujuan penciptaan jin dan manusia tersebut dimaksudkan agar kedua makhluk Allah dapat mengenal-Nya.
Ternyata jin dan manusia sama-sama mempunyai Rasul dari golongan mereka sendiri. Sebagaimana firman Allah, “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-An’am 6 : 130).
Larangan Bergaul Dengan Jin
Perhatikan penyebutan jin dan manusia yang berdampingan dalam ayat di atas. Hhhmmm … Tak heran ya kalau jin itu memang ada di sekitar diri kita dan mereka kadang ingin berinteraksi dengan kita.
Manusia diperintahkan oleh Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah untuk melakukan muamalah (pergaulan) dengan sesama manusia. Bukankah tujuan hubungan sosial adalah untuk melahirkan ketenangan hati, kerja sama yang baik, saling percaya, saling menyayangi dan saling memberi. Semua itu dapat berlangsung dan terwujud dengan baik, karena seorang manusia dapat mendengarkan pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya, berjabatan tangan dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan kegembiraan nya, dan melihatnya bersedih sehingga bisa merasakan kesedihannya.
Jin selalu membersamai manusia sebagaimana dalam hadis: Dari Ibnu Mas’ud RA. (diriwayatkan) berkata: Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam bersabda: “Tidak seorang pun di antara kalian kecuali bersamanya ada qarinnya dari jin. Para sahabat bertanya: ‘Engkau juga wahai Rasulullah? jawab Rasulullah: “Saya juga demikian, tetapi Allah telah menolong saya mengatasinya sehingga saya selamat, maka ia tidak menyuruhku kecuali kepada yang baik.’” (HR. Muslim).
Allah Yang Maha Baik lagi Maha Agung mengetahui fitrah manusia yang cenderung dan merasa tenteram bila bergaul dengan sesama manusia, oleh karena itu, Dia tidak pernah menganjurkan manusia untuk menjalin hubungan dengan makhluk ghaib yang asing bagi manusia. Jadi … Walaupun jin kadang iseng ingin bergaul dengan kita, kita dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala untuk bergaul dengan mereka.
Dikutip dari buku ‘Anda Bertanya Islam Menjawab’ oleh Muhammad Mutawalli Sha’rawi, jin dalam bentuk aslinya tidak dapat dilihat oleh manusia. Jin memiliki kemampuan untuk menjelma menjadi wujud hewan seperti anjing, ular, anjing, atau keledai, bahkan menjelma menyerupai manusia. Jin yang menampakkan wujud ini bertujuan mengganggu dan menakuti manusia dan melakukan tipu daya.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 27, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Berhubungan dengan jin tidak mungkin dilakukan kecuali apabila jin itu menghendakinya. Sering kali jin baru bersedia apabila manusia memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat ini dapat dipastikan secara bertahap akan menggiring manusia jatuh kepada kemaksiatan, bahkan kemusyrikan dan kekufuran yang mengeluarkannya dari ajaran Islam. Na’udzu billah.
…
Baca juga artikel menarik lainnya di sini: