Leadership Ethics

Standar

Etika kepemimpinan adalah baku moral yang memberikan batas yang kentara antara yang “baik” dan “buruk ”, serta menjadi pedoman pemimpin pada pengambilan keputusan. Etika juga akan menuntut pemimpin buat berpikir serta bertindak sesuai dengan istiadat kepantasan dalam korelasi sosial.

Pemimpin yang etis punya pengaruh positif bagi orang-orang yang dipimpinnya. Dengan mendorong sikap dan tindakan berdasarkan nilai-nilai moral yang sama, pemimpin akan menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan kerja yang beretika dan membangun reputasi organisasi yang kuat.

Ethical leaders

Ethical leaders have a positive impact on the people they lead. By encouraging behavior and actions based on the same moral values, leaders will be role models in establishing an ethical work environment and building a strong organizational reputation.

https://hukum.uma.ac.id/2021/12/01/etika-kepemimpinan-seorang-leader

Leadership ethics starts from 2 things in a leader, namely character or personality and actions or attitudes.

Ethical leadership not only produces a team that has strong character, but also builds ethical business practices. Furthermore, the reputation of the organization is also getting higher. It is this kind of business leadership that the best employees admire and entice them to join.

Ethical leadership attracts potential candidates to apply for jobs to
attract the best employees, you also need to have an effective recruitment process. For this matter, Glints TalentHunt can help you run an effective recruitment.

5 Prinsip Etika Kepemimpinan

Berikut lima prinsip etika dalam kepemimpinan yang perlu diketahui, di antaranya :

1. Integritas

Kapan pun ada tekanan besar untuk melakukan yang benar dan tidak, prinsip etika bisnis akan menjadi pedoman. Pemimpin dan karyawan hanya perlu menunjukkan keberanian dan integritas pribadi untuk melakukan apa yang benar. Oleh karena itu, etika seorang pemimpin haruslah tegak dan hormat. Ini akan diperjuangkan dalam memutuskan apa yang dianggap benar atau tidak. Sehingga hal inilah yang akan melahirkan integritas dalam bekerja dan berprofesi.

2. Loyalitas

Untuk mendapatkan kepercayaan, dibutuhkan loyalitas. Untuk mendapatkannya memang perlu adanya persahabatan. Hubungan persahabatan sangat diperlukan di masa-masa sulit. Loyalitas akan diperoleh dengan dukungan dan dedikasi tugas yang ada.

3. Kejujuran

Setiap orang yang ada di perusahaan, harus menjaga sikap jujurnya, ketika menghadapi rutinitas pekerjaannya. Mereka juga harus jujur dan tidak menipu atau menyesatkan informasi kepada orang lain.

4. Menghormati dan peduli

Ini adalah dua bentuk perilaku yang berbeda dalam organisasi. Tapi mereka bisa berjalan bersama, itu sebabnya mereka ditempatkan di bawah satu prinsip. Ketika seorang eksekutif beretika, dia berbelas kasih, baik hati, dan perhatian. Pemimpin perlu menunjukkan rasa hormat terhadap martabat, privasi, otonomi dan hak karyawan.

5. Keadilan Kepemimpinan

Perusahaan tidak harus adil dalam segala hal. Meski begitu, pimpinan tidak boleh salah menggunakan kekuatannya. Dengan demikian, etika bisnis menghalanginya untuk mencoba dan tidak melakukan sesuatu, demi mendapatkan keuntungan apapun. Selain itu, pemimpin tidak boleh memanfaatkan setiap kesalahan atau kesalahan orang lain. Mereka harus toleran, berpikiran terbuka, mau mengakui kesalahan mereka sendiri. Pemimpin juga harus mampu mengubah keyakinan dan posisinya berdasarkan situasi.

Sumber: https://alumni.stekom.ac.id/artikel/5-prinsip-etika-kepemimpinan

Megaskill of Leadership

Menjadi pemimpin bisnis sudah seharusnya memiliki apa yang disebut ‘Megaskills of Leadership’ yang dikemukakan oleh Burt Nanus (baca buku The Leader’s Edge karya Burt Nanus). Lalu sifat dasar kepemimpinan juga perlu dimiliki (baca buku On Becomming a Leader karya Warren Bennis).

*Enam sifat yang harus dimiliki menurut Warren Bennis : (visioner; berkemauan kuat; integritas; amanah; rasa ingin tahu; berani).

  1. Visioner adalah pemimpin mempunyai ide yang jelas tentang apa yang organisasi inginkan -baik masing-masing pribadi maupun bersama- dan memiliki kekuatan untuk bertahan ketika mengalami kemunduran atau kegagalan.
  2. Berkemauan kuat adalah pemimpin mencintai apa yang dikerjakan dan kesungguhan yang luar biasa dalam menjalani hidup, dikombinasikan dengan kesungguhan dalam bekerja menjalani profesi (berkarya di luar rumah).
  3. Integritas adalah pemimpin tahu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, namun tetap teguh memegang prinsip dan belajar dari pengalaman bagaimana belajar dari dan bekerjasama dengan sesama anggota organisasi.
  4. Amanah adalah pemimpin memperoleh kepercayaan dari anggota organisasi.
  5. Rasa ingin tahu adalah pemimpin ingin selalu belajar sebanyak mungkin agar tahu segala hal yang berguna bagi organisasi.
  6. Berani adalah pemimpin berani mengambil resiko, bereksperimen, dan mencoba hal-hal baru.

*Tujuh keterampilan yang harus dimiliki menurut Burt Nanus : (berpandangan jauh ke depan; menguasai perubahan; disain organisasi; pempelajaran antisipatoris; inisiatif; penguasaan interdependensi; standar integritas yang tinggi).

  1. Berpandangan jauh ke depan adalah mata pemimpin terus memandang horizon yang jauh, meskipun kaki kita sedang melangkah ke arahnya;
  2. Menguasai perubahan adalah pemimpin mengatur kecepatan, arah, dan irama perubahan dalam organisasi sehingga pertumbuhan dan evolusinya seiring dengan perubahan yang terjadi di lingkungan (lokal, nasional, maupun global).
  3. Disain pemimpin adalah pemimpin sebagai pembangun bisnis yang mempunyai wewenang dan mampu memujudkan visi organisasi yang diinginkan.
  4. Pembelajar antisipatoris adalah pemimpin pembelajar seumur hidup yang berkomitmen untuk mempromosikan pembelajaran di dalam organisasi.
  5. Inisiatif adalah pemimpin mendemonstrasikan kemampuan untuk membuat berbagai hal menjadi kenyataan.
  6. Penguasaan interdependensi adalah pemimpin menginspirasi seluruh anggota organisasi untuk saling berbagi gagasan dan kepercayaan untuk berkomunikasi dengan baik dan rutin, serta mencari pemecahan masalah secara kolaboratif.
  7. Standar integritas yang tinggi adalah pemimpin bersikap fair, jujur, toleran, terpercaya, peduli, terbuka, loyal.

(diadaptasi dari buku Muhammad SAW The Super Leader – Super Manager karya Nio Gwan Chung)

Tinggalkan komentar