Malam pertama bulan Ramadan tahun 1443 Hijriyah kali ini sungguh sangat berkesan. Aku bisa berkumpul lengkap sekeluarga di Bandung. Ide memulai ibadah puasa di kota yang sejuk dan penuh kenangan ini datang dari Teteh. Dia senang sekali saat Pesantren memberikan libur selama 5 hari. Langsung deh! Cuussss meluncur lewat tol Cikampek-Padalarang. Bismillah …

Hari Jumat malam kami menanti pengumuman dari Pemerintah cq. Departemen Agama Republik Indonesia terkait kapan awal bulan Ramadan. Rukyatul hilal adalah metode dalam ilmu falak berarti bulan baru berbentuk sabit yang muncul pertama setelah ijtima‘. Hilal menurut bahasa Arab terdiri dari tiga huruf ha-lam-lam, huruf ini sama dengan terbentuknya kata fi’il ha-la dan a-ha-la. Jadi hilal adalah bulan sabit yang nampak pada awal bulan.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 189 ada penjelasan tentang bulan sabit, yaitu “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah keistimewaan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebiasaan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu menjadi beruntung”.
Demikianlah Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Dia-lah yang mengatur dan menundukkan matahari dan bulan untuk kepentingan manusia. Pergerakan benda-benda angkasa di langit dengan sangat teratur untuk mencapai tujuan-tujuan besar dan berbagai hasil yang mulia, sesuai dengan laporan ilmu falak itu sendiri, menunjukkan keberadaan Allah sebagai Penguasa alam semesta serta menjadi saksi atas keesaan rububiyah-Nya yang sempurna.
Pada surah Ar-Ra’d Ayat 2 Allah membuktikan kebenaran-Nya melalui keunikan penciptaan alam semesta. Ayat ini setidaknya menerangkan tiga tanda kekuasaan Allah di langit, orang-orang yang memikirkan dan merenungkannya akan semakin meyakini keagungan Allah. “Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Allah menundukkan matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu. (QS: Ar-Ra’d: 2).
Allah menciptakan langit di atas bumi tanpa adanya tiang sebagaimana yang biasa dilihat oleh seluruh makhluk, dan jarak yang sangat jauh di antara benda-benda di langit yang kesemuanya beredar menurut ketentuan dan peraturan Allah sendiri seperti benda-benda yang terlihat melayang di angkasa. Dia bersemayam di atas Arasy-Nya dan mengatur alam semesta. Allah telah menundukkan matahari dan bulan untuk kemanfaatan seluruh makhluk-Nya, masing-masing berjalan pada rotasi lintasannya menurut waktu yang ditentukan. Inilah yang digunakan manusia untuk menentukan waktu dalam beribadah, termasuk di dalamnya puasa Ramadan.
Sesampai di Bandung, Teteh meminta langsung menuju ke Masjid Salman ITB untuk salat dzuhur dan ashar. Lalu check in di hotel dan menyimpan barang-barang. Teteh menunggu kedatangan Kaka dan Mas yang menyusul ke hotel. Selanjutnya kami menuju Cafe Halaman di jalan Tamansari Bandung. Tempat makan favorit keluargaku ini berupa teras terbuka dengan banyak pepohonan. Menu yang beragam dengan harga terjangkau, serta pelayanan ramah membuat kami betah berlama-lama di sini.

Setelah makan, kami kembali ke Masjid Salman ITB untuk salat maghrib, isya, dan tarawih. Kangen sekali dengan suasana masjid ini di malam hari. Teteh mengajak berkeliling dan berfoto di halaman depan masjid. Waaahhh … Ketika kami berfoto ada kucing mendekat dan ikut minta di foto juga rupanya ha3 …

Aku sampaikan kepada Teteh bahwa kucing yang tiba-tiba mendekat juga tanda kekuasaan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Rezeki seluruh makhluk ciptaan-Nya sudah dijamin oleh Illahi Rabbi. Kita berusaha menggapai rezeki itu dan mendapatkan sebagaimana ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Rezeki bukan hanya uang. Kita diberikan kesehatan, keselamatan, kesempatan untuk beribadah, juga bersilaturahim adalah rezeki tiada ternilai harganya. Masyaallah …


