Akhir bulan ini komunitas kesayanganku MGN mengajak anggotanya untuk ‘Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog‘ edisi Februari 2022. Tema yang ditentukan adalah ‘Tips’. Hhhmmm … Aku sempet bingung, mau menulis tips apa ya? Kalau tips masak jelas tidak mungkin pake banget, aku tidak hobi masak, malah sering buat makanan gosong ha3 … Tips parenting sudah sering aku tulis di blog. Tips traveling sedang tidak mood karena sedang isoman menemani suami selama 2 pekan yang berakibat beberapa rencana jalan-jalan tertunda padahal ada tanggal merah di akhir bulan Februari dan awal bulan Maret, hiiikssss …
Entah mengapa semalam aku kangen sekali sama Mamah, padahal kemarin baru video call. Oya … Aku belum mengabari kalau sempat isoman menemani suamiku yang hasil PCRnya positif sejak 2 pekan lalu. Maksudku agar Mamah tidak khawatir atau sedih. Jadi saat video call Mamah, aku berusaha cerita yang seru dan membuat happy saja … Untunglah aku tidak keceplosan kalau sedang terkurung di rumah ha3 …
Mamah sempat bilang begini, “Teh … Hayu atuh ke Cirebon ada tanggal merah berderet.” Aku bilang, “Insyaallah Mah … Lihat jadwal Teteh dulu ya masuk asrama atau online?” Mamah merayu lagi, “Kita masak balakutak dan hampas kecap pakai petai kesukaan Teteh nih!” Aduuuhhh … Bikin lapar … itu makanan favoritku. https://dewilailypurnamasari.wordpress.com/2021/10/03/balakutak-hideung-makanan-laut-favorit-keluargaku/
Sebagai obat kangen jadi aku mau menulis artikel yang isinya ‘Rahasia Tips Awet Cantik Ala Mamahku’ … Uuupsss … Rahasia tapi kok diumumkan? Ha3 … Tidak apa-apa deh! Semoga tips ini berguna buat para Mamah Gajah dan mamah lain se-dunia dan jadi amal kebajikan Mamah juga. Sebagai anak sulung, aku berjarak usia 20 tahun dengan Mamah. Jadi sering sih ada yang bilang seperti kakak-adik saja he3 … Aku dan adik bungsu saja jaraknya 14 tahun.
Definisi Cantik
Ada petuah Mamah kepadaku tentang definisi cantik:
Tips Awet Cantik
Pertama: Tulus, Ikhlas dan Sabar
Mamah selalu tampak cantik sekali di mataku karena tulus, ikhlas dan sabar dalam mendidik anak-anaknya. Kami 5 bersaudara senantiasa diberi contoh bagaimana mendidik anak dengan kasih sayang penuh doa-doa terbaik. Aku ingat Mamah akan membaca Al-Qur’an terutama surat Yasin jika aku sedang ujian. Tak lupa surat favorit itu Mamah bacakan ketika anak-anaknya akan menyelesaikan sesuatu urusan. Aku sampaikan juga ajaran Mamah kepada Teteh, kalau mengalami kesulitan berdzikirlah sebisanya. Ingat hanya Allah Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri akan menolong, maka ucapkanlah Ya Hayyu Ya Qayyum berulang-ulang.
Kedua: Semangat Menjalani Kehidupan
Qadarullah … Bapa wafat tahun 1998 diusia 58 tahun dan Mamah berusia 48 tahun. Saat itu yang menikah baru aku saja, keempat adikku belum menikah dan masih kuliah. Mamah juga saat itu masih kuliah S1 hukum di Unswagati semester 5. Jadilah Mamah orangtua tunggal hingga sekarang yang sabar, tangguh, semangat, pantang menyerah, dan selalu berprasangka baik kepada Allah Yang Mahamulia lagi Maha Pemberi Karunia. Mamah memilih tidak menikah lagi dan tetap setia kepada Bapa, karena merasa selalu ada Allah subhanahu wa ta’ala sebagai tempat bergantung dan memohon pertolongan.
Bahagia bercampur haru ketika Mamah diwisuda sebagai sarjana hukum diusia 50 tahun, karena sudah tidak ada Bapa, padahal Beliau yang menyemangati Mamah untuk kuliah lagi diusia 45 tahun. Oya … Mamah punya kisah menarik saat lulus SMA tahun 1969 ternyata sudah dinyatakan lolos di terima di Fakultas Farmasi ITB. Mamah memang punya cita-cita ingin menjadi apoteker. Namun jalan hidup bisa saja berubah, Mamah menikah dengan Bapa yang saat itu sudah menjadi dokter dan berdinas di Kuningan. Mamah tidak jadi kuliah di ITB. Saat aku lolos masuk Teknik Arsitektur ITB tahun 1989 (artinya 20 tahun kemudian sejak Mamah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa ITB), Mamah dan Bapa tampak sangat bahagia, paling tidak ada anaknya yang bisa kuliah di kampus impian Mamah.
Ketiga: Berbakti Kepada Orangtua
Tips lainnya yang membuat Mamah awet cantik adalah selalu berbakti kepada orangtua. Mamah tidak perlu berkata panjang lebar, tapi cukup menunjukkan dengan perilaku dan teladan. Nenekku tinggal di rumah kami sejak Kakek meninggal. Mamah selalu memenuhi segala keperluan Nenek dan memperhatikan dengan sepenuh hati. Mamah itu murah senyum dan pemaaf. Jadi tidak pernah marah atau bermuka masam kepada Nenek.
Mengapa Nenek tinggal di rumah kami? Bukan di rumah anaknya yang lain (kakak atau adik Mamah)? Salah satunya karena Bapa seorang dokter yang punya akses ke rumah sakit dan sejawatnya jika Nenek memerlukan konsultasi kesehatan dan penanganan saat gawat darurat. Saat itu Nenek memang sedang sakit. Aku melihat bagaimana Mamah berbakti kepada orangtuanya dan tentu sangat mengena di hati. Kadang aku sedih belum bisa sepenuhnya berbakti kepada Mamah. Tapi aku juga selalu berdoa agar Mamah tetap sehat hingga akhir hayat.
Keempat: Senang Menjalin Silaturahim
Mamah juga memiliki rasa empati yang tinggi kepada kerabat dan sahabat. Suka menolong orang yang kesusahan semampunya dan tidak pernah berkata buruk kepada siapa saja. Mamah senang menyambung silaturahim. Mamah juga sangat sayang kepada semua cucunya. Nah … Ini harus aku pelajari. Bagaimana menjadi mertua dan nenek yang baik. Rasanya tidak pernah ada konflik atau masalah besar di keluarga, karena Mamah pemaaf, bijaksana, dan tepa selira. Mamah memahami bahwa setiap anak itu unik. Punya karakter khas dan tak bisa disamakan. Mamah menerima dan menyayangi tanpa pamrih. Semoga Allah Yang Mahaagung lagi Maha Pemurah senantiasa melimpahkan kasih sayang-Nya kepada Mamah.
Penutup
Selama 50 tahun usiaku dan sepanjang ingatanku tentang Mamah. Tak akan cukup ditulis beribu lembar kertas. Cintanya setinggi langit. Kasihnya seluas jagat raya. Doanya sebanyak bulir pasir pantai. Maafnya sepenuh air di samudra. Darah dan air susu yang tercurah untukku tak akan pernah mampu aku balas. Mamah awet cantik lahir dan batin.
Semoga Allah Yang Mahabaik lagi Maha Penyantun senantiasa menjaga Mamah, memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hanya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan menghadiahkan surga-Nya terindah untuk Mamah dan Bapa. Berjumpa Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Semoga kelak kami sekeluarga berkumpul di surga-Nya bersama Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaamdan orang-orang shalih.
…
Baca juga artikel menarik lainnya di sini: