Monthly Archives: Maret 2016

Main Di Toko Buku Yuk!

Standar

Liburan akhir pekan biasanya anak-anak main di mana ? Teteh, Maryam Aliyya Al Kindi lebih memilih main di toko buku loh! Saat liburan naik kelas, liburan akhir tahun atau liburan lebaran pun toko buku tetap menjadi pilihan wajib dikunjungi.

Sepertinya memang ada keturunan kutu buku nih! Kalau sudah masuk toko buku susah keluarnya ha3 … Kata Teteh ‘toko buku itu wanginya bikin kangen’. Ah … Ada-ada aja! Tapi ya gitu deh kalau memang hobi. (Sssttt … selain wangi toko buku, Teteh suka banget wangi rumah sakit … Katanya itu tanda-tanda Insya Allah nanti jadi dokter. Aamiin …).

Nah … Akibat senang main di toko buku adalah koleksi buku Teteh semakin menumpuk. Kamarnya penuh buku. Wah … Sudah hampir 500 lebih buku koleksinya termasuk warisan dari Kaka dan Mas.

Horeeeee … Dapat buku baru.
Serius amat Teh! He3 … Betah ya main di toko buku.
Seru ya Teh pilih-pilih buku.
Asyiknya Teteh ndeprok sambil baca buku.
Iiihhh … Saking banyaknya pilihan Teteh sampai bingung mau beli buku yang mana ?
Teteh mulai membaca novel sejak usia 10 tahun.
Buku bergambar ini menarik juga he3 … Lumayan ada boleh dibaca di tempat.
Ibu kepingin baca 4 buku yang kiri, Teteh mau beli 2 novel yang kanan. Tapi sempat baca dulu komik KKPK he3 …
Buku yang menarik untuk dibaca dan menjadi koleksi.
Teteh bersama para sepupu. Liburan diisi dengan berkunjung ke toko buku.

Mampir yuk! Di artikel berikut ini:

Lukisan Bunga Karya Hijaber Cilik

Standar

Teteh, Maryam Aliyya Al Kindi punya hobi melukis. Paling senang bila melukis bunga di atas kanvas dengan cat air. Nah … Ibu yang membuat pola lalu Teteh akan mengoleskan aneka warna dengan asyiknya. Hasilnya sudah 10 lukisan.

Ada tiga lukisan yang dihadiahkan kepada Walikelas satu dan dua di SD Islam PB. Soedirman saat hari guru. Sekarang lukisan itu di pajang di kelas. Teteh senang … Karena karyanya bisa dinikmati oleh teman-teman dan adik kelasnya.

Teteh melukis dengan media kanvas dan cat air.
Lukisan bunga matahari dan tiga kupu-kupu
Lukisan bunga dalam vas.

Silakan mampir juga untuk membaca artikel berikut:

Ketika Terjadi Gerhana Matahari Total, Maka Shalatlah … Bukan Berhura-hura

Standar

Berdasarkan perhitungan para ahli astronomi Insya Allah pada tanggal 9 Maret 2016 akan terjadi gerhana matahari total di sebagian wilayah Indonesia. Bukti kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa. Dia-lah yang mengatur segala urusan di alam semesta. Sedangkan manusia hanyalah makhluk lemah yang tiada memiliki daya dan upaya sedikitpun untuk mengatur pergerakan matahari, bumi, dan bulan.

Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mengetahui menjadikan matahari sebagai pelita bagi manusia. Matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan.

Daerah-daerah yang akan mengalami gerhana matahari total diantaranya adalah Belitung, Palembang, Bangka, Tanjung Pandan (di Pulau Sumatra Indonesia); Sampit, Palangkaraya, Balikpapan (di Pulau Kalimantan Indonesia); Palu, Poso, Luwuk, Halmahera, Ternate, Maba (di Pulau Sulawesi dan kepulauan Maluku Indonesia). Masya Allah … Indonesia negara kita tercinta mendapat anugerah dari Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah untuk menikmati sunnatullah, fenomena alam yang sangat spektakuler … Alhamdulillah.

Sebagai muslim tentu kita harus mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad SAW dalam menyikapi peristiwa gerhana matahari (juga gerhana bulan). Di sunnahkan untuk shalat dua rakaat saat terjadi peristiwa ini. Adapun tata cara shalat khusuf (gerhana matahari) adalah sebagai berikut :

Ketika jamaah sudah berkumpul dan gerhana mulai terjadi maka Bilal menyerukan sholat dengan membaca seruan

الصلاة جامعة ..

Lalu Imam memulai sholat gerhana.

1. Takbirotul ihrom bersama niat solat kusuf lillahi ta’ala
2. Doa iftitah, taawudz
3. Membaca surah Al Fatihah dan surat lain (sunnahnya membaca surah Al-Baqarah atau boleh juga membaca surah pendek ) tanpa dikeraskan
4. Ruku’
5. Bangun dari ruku’
6. Membaca surah Al Fatihah ke 2 dan surat lain (sunnahnya membaca surah Ali Imran atau boleh juga membaca surah pendek ) tanpa dikeraskan
7. Ruku’ yang kedua
8. Bangun dari ruku’ (itidal).
9. Sujud dua kali.
10. Melanjutkan rkaat yang ke dua
Berdiri untuk Membaca surah Al Fatihah dan dan surat lain (sunnahnya membaca surah An Nisa atau boleh juga membaca surah pendek ) tanpa dikeraskan.
11. Ruku’
12. Bangun dari ruku’
13. Membaca surah Al Fatihah lagi dan surat lain (sunnahnya membaca surah Al-Ma’idah atau boleh juga membaca surat pendek ) tanpa dikeraskan
14. Ruku’ lagi
15.Bangun dari ruku’ (i’tidal).
16. Sujud dua kali.
17. Tasyahhud akhir
18. Salam

Shalat khusuf maupun kusuf (gerhana bulan) itu sama dengan shalat sunnah yang lain tetapi ruku’ nya dua kali.

Setelah selesai shalat maka Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah kemudian mengucapkan :

يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ ، وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا ، وَتَصَدَّقُوا… حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ

اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Khatib memulai berkhutbah
Dengan ketentuan:

Khutbah 2 kali (seperti khutbah Jumat, baik syarat maupun rukunnya)

Tema khutbah isi dianjurkan motivasi melakukan taubat nashuha, memperbayak istighfar, sedekah dan menjelaskan bahwa gerhana adalah bagian dari fenomena alam dan tanda kekuasaan Allah. Tidak benar jika gerhana dimitoskan dengan berbagai tahayul, seperti matahari dimakan “bethorokolo”.

Bacaan Bilal ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Khatib melanjutkan khutbah ke 2 sampai selesai…

Catatan, sabda Rasulullah SAW
من دل إلى خير فله مثل أجر فاعله
“Barang siapa menunjukkan suatu jalan kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya”.

Wallahu Alam bis Showab

Tiada seorangpun yang mampu menerbitkan matahari di Timur dan menenggelamkannya di Barat, ataupun sebaliknya. Subahanallah …

Maka sangat tidak patut bila peristiwa gerhana matahari yang jatuh pada hari  haru dan merupakan hari libur nasional diisi dengan kegiatan hura-hura. Lebih baik lakukanlah shalat, berdzikir, dan membaca buku atau mencari ilmu tentang fenomena alam yang luar biasa ini. Agar kita menjadi hamba Allah yang semakin bertakwa, aamiin …

Ayat-ayat Anti Homoseksual

Standar

Hari ini sungguh penuh hikmah. Alhamdulillah … Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Terpuji membimbingku dan teman-teman untuk datang di majelis ilmu. Kajian Al Quran kali ini memberikan pelajaran yang sangat penting dan menjawab pertanyaan yang berkecamuk di benak kami selama ini.

Subhanallah … Al Quran adalah kitabullah. Wahyu Allah Yang Maha Suci lagi Maha Mulia yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui malaikat Jibril AS. Sungguh benar apa yang tertulis di dalamnya.

Allah berfirman dalam surah Asy Su’ara 26 : ayat 160 – 175 tentang kisah Kaum Lut. ‘Kaum Lut telah mendustakan para rasul, ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa ?” Sungguh aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam. “Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseksual), dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu ? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab, “Wahai Lut! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir”. Dia (Lut) berkata, “Aku sungguh benci kepada perbuatanmu.” (Lut berdoa), “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (istrinya) yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.’

Kaum Lut yang memiliki perilaku homoseksual atau mendatangi jenis laki-laki dan meninggalkan perempuan untuk dijadikan pasangan dalam rangkaian ayat di atas disebutkan sebagai : (1) kaum yang menentang; (2) kaum yang berdosa; (3) kaum yang melampaui batas. Dan janganlah kita seperti istri Nabi Lut yang masuk dalam golongan orang yang tinggal dan dibinasakan karena mendukung perilaku tersebut.

Ayat lain yang menceritakan kaum Lut adalah dalam surah Az Zariyat 51 : ayat 31 – 37.  Allah berfirman : ‘Dia (Ibrahim) berkata “Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan ?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Lut), agar kami menimpakan mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras), yang ditandai dari Tuahanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Lut) itu. Maka kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang muslim (Lut). Dan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih.”

Para utusan adalah malaikat yang diperintahkan untuk membinasakan kaum Lut. Mereka menyebutkan kaum Lut sebagai kaum yang berdosa dan kaum yang melampaui batas.

Begitupun di dalam surah An Naml 27 : ayat 54 – 55. Allah berfirman ‘Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)”. Mengapa kamu mendatangai laki-laki untuk (memenuhi) syahwat (mu), bukan (mendatangi) perempuan ? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).’

Perbuatan laki-laki yang menyalurkan syahwatnya kepada laki-laki  bukan kepada perempuan (istrinya) disebutkan sebagai perbuatan keji dan maksiat.  Kisah ini ditutup dengan perintah Allah kepada Nabi SAW dalam ayat 59 : ‘Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia) ?’

Ya … Benar! Apakah atas nama HAM yang jelas-jelas itu buatan manusia lebih baik dari ayat-ayat yang jelas-jelas diturunkan oleh Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui ? Apakah kita sanggup menandingi Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana dalam menentukan jalan yang lurus, jalan yang benar bagi keselamatan kita di dunia dan di akhirat ? Apakah kita mampu menghindar dari azab Allah Yang Maha Gagah lagi Maha Tinggi dikarenakan ulah dan perilaku yang tidak sesuai tuntunan-Nya ?

Sebagai pelengkap silahkan dibaca juga surah Al Anbiya 21 ayat 74, surah Hud 11 ayat 81 – 83, dan surah Al Ankabut 29 ayat 30 -34.

Sekiranya ayat-ayat anti homoseksual ini bermanfaat, silahkan dibagikan kepada teman-teman yang lain. Bila ada salah kata dalam menuliskan firman Allah dalam Al Quran yang suci itu adalah kelemahan saya sebagai manusia dan saya bermohon ampun atasnya. Aamiin …