Kawasan Lagoi Bintan Yang Unik dan Eksotis

Standar

Sebelum memutuskan untuk berkunjung ke Pulau Bintan dari Pulau Batam, aku sempat ragu. Apa yang bisa dieksplor di pulau terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini? Aku sudah pernah berkunjung ke Pulau Belitung dengan laut dan pantai yang begitu indah tentu memiliki ekspektasi yang tinggi juga terhadap Pulau Bintan. He3 … Maklum saja tiket pesawat sedang mahal nih.

Perjalanan kali ini sungguh luar biasa. Mengapa? Aku tak menyangka akan menjelajah kawasan wisata yang keren banget dan bertaraf internasional di Pulau Bintan. Ya! Kawasan seluas sekitar 18.000 hektare yang hak konsesinya milik Salim Group dan Sembawang Corp ini sudah banyak hotel dan fasilitas pendukung lain dibangun. 

Walau begitu ada terbersit rasa kurang sreg juga dengan minimnya peran masyarakat asli pulau ini. Mereka lebih banyak yang menjadi karyawan bukan pemilik. Menurut driver yang mengantarku, kawasan Lagoi menjadi ekslusif hanya untuk orang yang berduit saja … Waaahhh … Jadi agak gimana ya?

Pelabuhan Tanjung Uban Bintan.

Jakarta – Batam – Bintan

Dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat Super Jet aku menuju bandara Hang Nadim Batam. Lalu aku menuju ke pelabuhan Telaga Punggur untuk berlayar dengan speedboat ke Tanjung Uban. Waktu tempuhnya tak lama … Hanya 20 menit saja. Beruntung pagi itu laut sedang tenang, jadi aman dan nyaman selama perjalanan.

Selanjutnya aku berkendara menuju Kawasan Legoi Bintan tak lebih dari 45 menit. Saat memasuki gerbang utama kawasan tampak suasana sepi. Jalanan yang lebar dan mulus di kiri dan kanannya tumbuh pepohonan hijau nan lebat. Bisa jadi karena waktu berkunjungku ini di hari kerja bukan saat liburan juga. 

Daya tarik pantai pasir putih yang panjang membentang di Pulau Bintan yang berhadapan dengan Laut Cina Selatan.

Ternyata … Dibandingkan wisatawan lokal, kawasan ini lebih diminati oleh wisatawan mancanegara, terutama dari Singapura. Mereka senang dengan suasana asri dan alami dari Kawasan Legoi Bintan ini. Bintan sudah ditetapkan sebagai salah satu wilayah travel bubble antara Indonesia dengan Singapura sejak Senin, 24 Januari 2022. Terminal Feri Bandar Bintan Telani untuk memasuki kawasan travel bubble Lagoi Bintan Resort, Bintan. Info lengkapnya ada di sini.

Sejak tahun 2018, Kawasan Lagoi Bintan juga disinggahi setiap minggunya oleh kapal pesiar lainnya, namun pelayaran kapal pesiar ini terpaksa terhenti oleh karena merebaknya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020. Kapal pesiar Voyager of the Seas milik perusahaan Royal Caribbean Internationa jugal sempat dua kali melakukan pelayaran dengan membawa turun 4.000 penumpang setiap berlayar ke wilayah perairan Indonesia di Bintan Utara untuk melancong dengan melalui pelabuhan laut Bandar Bentan Telani yang terletak di dalam kawasan wisata ini.

Menurut pengemudi kendaraan yang mengantarku, memang kawasan ini ramai di akhir pekan, Jumat-Minggu. Selain itu efek masa pandemi selama dua tahun lebih juga membuat kawasan ini harus berusaha kembali bangkit dengan meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas, dan promosinya.

Ada banyak spot unik dan eksotis yang patut dikunjungi selama berada di Kawasan Lagoi Bintan, lima di antaranya adalah:

Pertama: Treasure Bay

Treasure Bay ini memiliki sekitar 40 bungalow dan sebuah kolam renang raksasa, terluas se-Asia Tenggara. Wahana bernama Crystal Lagoon di Chill Cove, adalah bagian dari Treasure Bay dengan luas 6,3 hektar dengan panjang 800 meter atau setara dengan 50 kolam renang olimpiade jika digabungkan. Wooow … Luas sekali ya … Lebih kerennya lagi kolam ini berisi air laut loh! Mantap kan …

Kolam renang air laut seluas 6,3 hektar. Wooow luas sekali …

Beberapa aktivitas di Treasure Bay yang dapat dilakukan adalah wakeboarding, bumper boat, cable tube, jet ski, kayak, paddle boat, hingga menuruni seluncuran setinggi 7,5 meter dan bersantai di atas ban lucu berbentuk unicorn. Kolam dengan titik kedalaman bertahap hingga 2,5 meter, menjadikan pengunjung bisa menikmati wisata air di kolam renang yang luas dengan desain bak laguna asli tersebut seperti sedang benar-benar berada di pantai.

Bagi penyuka olahraga renang pilihan untuk menginap di Treasure Bay sangat tepat. Oya … Hotel di sini bentuknya juga unik, serupa tenda. Ada Anmon Resort Bintan dan Natra Bintan sebagai pilihan. Sedangkan pengunjung yang tidak menginap bisa membeli tiket masuk kawasan seharga Rp. 184.000,- sebagai paket terusan. Pengunjung bisa menikmati wahana kolam renang dan menyusuri hutan mangrove dengan kapal motor. Ada juga sepeda yang bisa disewa untuk berkeliling kolam renang.

Kedua: Hutan Mangrove

Pulau Bintan memang kaya akan pesona alamnya yang luar biasa. Mulai dari pantai dengan pasir putih dan batu-batu besar, pulau-pulau kecil, wisata buatan hingga hutan mangrove yang begitu memukau. Hutan mangrove adalah ekowisata yang menarik untuk dikunjungi karena suasana alami.

Suamiku mencoba kemudi kapal yang ternyata tidak mudah mengendalikannya. Menurut pemandu wisata yang mengantar, “Ada SIM untuk pengemudi kapal ini.”

Aku menjelajahi Sungai Sebong sepanjang 6,8 km dan terpukau dengan indahnya hutan mangrove ini. Sepanjang perjalanan menyusuri hutan dengan perahu, aku melihat keanekaragaman flora dan fauna yang masih sangat terjaga.  

Kapal yang digunakan unik loh! Rasanya milik pribadi aja nih … Penumpangnya hanya aku dan suami, he3 …

Sebuah pengalaman yang tak terlupakan ketika aku berkeliling hutan mangrove dan bertemu buaya. Padahal sebelumnya tour guide mengatakan bahwa dia belum pernah bertemu hewan liar yang memang habitatnya ada di rawa-rawa itu.

Ketiga: Pantai Lagoi Bay

Kawasan wisata yang diberi nama Lagoi Bay ini memiliki luas 1.300 hektare ini telah diresmikan pada 23 Mei 2015.  Bagi pengunjung yang ingin menginap di sini terdapat beberapa hotel yang dibuka secara bersamaan, di antaranya The Shancaya Resort milik seorang investor asal Rusia, Swiss-Bell Hotel, Grand Hotel Lagoi, dan Lagoi Bay Mall.  Menurutku hal yang sangat disayangkan, sebagian besar hotel di pantai ini dikelola investor asing. Semoga di masa datang akan banyak pengusaha lokal yang membuka hotel di kawasan ini.

Gowes santai di pantai pasir putih memiliki sensasi tersendiri.
Seru sekali menikmati udara segar dan angin pantai yang harum.

Pantai pasir putih yang bersih dengan deretan pohon kelapa serta laut biru yang landai menjadikan lokasi ini menjadi spot yang menarik untuk para pengunjung. Semilir angin yang seolah tiada hentinya berhembus, akan senantiasa menemani. Selain berfoto dan bermain pasir, kita bisa juga bersepeda di sini karena pantainya yang landai.

Senja berhias warna lembayung indah dan tentu saja romantis.

Pengunjung bisa menikmati sajian kuliner khas Bintan, seafood yang segar di restoran yang berada di dekat pantai. Harganya terjangkau dan rasanya menggugah selera. Lebih asyik lagi saat malam hari dengan hiasan lampu gantung menambah romantis suasana.

Keempat: Danau Lagoi Bay

Tak jauh dari pantai ada sebuah danau cantik. Sekeliling danau ditanami rumput dan pepohonan yang membuat suasananya semakin nyaman. Bagi pencinta gowes, inilah lokasi yang pas dan sangat tepat untuk mengayuh pedal sambil menikmati kicau burung dan langit biru berhias awan putih. 

Masyaallah … Keindahan alam di sekitar Danau Lagoi sangat mempesona. Aku betah dan bahagia sekali bisa gowes mengelilingi danau ini. Sampai hampir lupa waktu loh!

Setelah puas gowes di pantai, aku menuju ke arah danau dan sungguh merasa supraise … Amazing. Masyaallah … Indah sekali pemandangannya. Bersih dan nyaman track untuk bersepedanya. Air danau yang gelap tampak tenang bagai cermin memantulkan warna langit biru berhias awan putih.

Sepanjang waktu aku dan suami berkeliling, ternyata tak ada pengunjung lain. Sempat agak was-was ketika melihat jaraknya lumayan jauh … Alhamdulillah aman dan nyaman.

Gowes mengelilingi danau sejauh lebih dari 7 kilometer membuat tubuh segar dan bugar. Hatipun bahagia sejenak melepas penat dari rutinitas sehari-hari di Kota Jakarta yang padat.

Kelima: Doulos Phos

Siapa sangka ada hotel berupa kapal pesiar di ujung utara Kawasan Lagoi. Benar sekali … Ada sebuah kapal pesiar disulap jadi hotel, sungguh spot unik yang baru aku temui di Lagoi. Ini adalah hotel terapung pertama di Indonesia.

Gak nyangka deh! Kapal yang disangka terdampar ini adalah sebuah hotel.

Kapal pesiar berumur 108 tahun ini atau dua tahun lebih muda dari kapal Titanic dijadikan bangunan hotel dan sangat diminati oleh wisatawan. Pembuatannya berlokasi di Newport News Shipbuilding and Dry Dock Company, Amerika Serikat, pada 1914.

Hotel unik itu tampak megah dari kejauhan.

Aku sejenak menikmati segelas jus dan sepinggan kentang goreng di restoran hotel menghadap ke arah laut. Angin semilir membelai lembut menambah romantis suasana di sini. Kolam renang berada di tepi laut menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu hotel, karena ada sensasi seolah berenang di laut lepas. 

Catatan tambahan:

Kami merasa ada yang kurang di kawasan Legoi Bintan karena hanya menemukan satu masjid yaitu Masjid Al-Ansyorin Nirwana Garden. Pengelola tempat wisata sudah mencoba membuat mushola yang memadai. Sedangkan saat di hotel, kami shalat berjamaah di kamar saja.

Pada artikel selanjutnya aku akan tulis tentang Pulau Penyengat dan jejak sejarah perkembangan Islam di nusantara. Pulau Penyengat merupakan pulau yang bersejarah dan memiliki kedudukan yang penting dalam peristiwan jatuh bangunnya Imperium Melayu.

Senangnya berjumpa sahabat suamiku saat kuliah di Arsitektur ITB-88. Dia sedang bertugas mengawasi proyek renovasi sebuah hotel di kawasan Lagoi Bintan. Barakallah …

Silakan mampir membaca artikel perjalanan yang menarik lainnya di sini:

Tinggalkan komentar