Serunya Ajak Anak Kemping di Situ Patenggang Ciwidey

Standar

Liburan sebentar lagi … Sebulan lagi akan ada pembagian rapot anak-anak nih. Sudah kepikiran dong mau ajak anak liburan ke mana? Hhhmmm … Anak jaman now liburan menginap di hotel Itu sudah biasa.

Nah … Ada pengalaman seru dari Teteh, anakku bungsu saat berlibur di Ciwidey Bandung Selatan. Teteh gak menginap di hotel. Kami memilih kemping di area bukit sekitar Situ Patenggang. Mengapa kemping? He3 … Ceritanya sih kepingin menularkan jiwa pencinta alam gitu loh! Iya lah… Aku ini mantan anak pramuka yang hobinya berkemah. Jadi cara menularkan hobi kepada Teteh adalah mengajaknya menikmati suasana alam.

Semoga saja Teteh bisa bersyukur atas karunia Allah Yang Maha Baik lagi Maha Pemurah atas karunia-Nya. Alam Indonesia yang indah dan kaya dengan berbagai penampakannya seperti danau, pantai, laut, gunung, lembah, sungai, gua, dan air terjun.

Hamparan hijau kebun teh mengelilingi beningnya danau purba Situ Patenggang sangat menarik hati Teteh. Iya loh! Sejak keluar tol Soroja, Teteh sudah tak sabar segera sampai di tempat yang sempat aku ceritakan sebagai lokasi pelantikan unit kegiatan mahasiswa renang dan polo air (URPA) ITB. Jaman aku kuliah dulu medio tahun 90-an. Panitia melantik anggota baru dengan cara renang dini hari di Situ Patenggang yang pastilah airnya sedingin air dari lemari es bbbrrr… Wuuuiiihhh … Sungguh pengalaman tak terlupakan.

Saat kami datang, area sekitar Situ Patenggang saat itu sudah ramai. Maklumlah liburan akhir tahun menjadi ajang libur pilihan keluarga. Alhamdulillah … Teteh bisa menikmati perahu dayung  dan perahu motor untuk berkeliling situ. Senangnya Teteh kebetulan dapat duduk di ujung perahu sambil memotret pemandangan di sekitar yang sungguh luar biasa. Udara sejuk, angin semilir, hijaunya pepohonan, dan riak air menambah bahagia Teteh.

Menjelang sore kami menuju tenda yang sudah dipersiapkan oleh penjaga lokasi perkemahan. Aku memilih tenda paling ujung dengan view terbaik. Masyaallah… Malam hari yang syahdu. Hanya bunyi hewan malam, bintang dan bulan menemani kami. Tenang … Damai … Tentu saja sangat … sangat … sangat dingin. Jaket, kaos kaki, kaos tangan, jilbab, dan selimut membuat tidur malam Teteh lebih hangat. Menjelang subuh Teteh bangun dan bersiap shalat berjamaah. 

Aku ajak Teteh menuju bukit di sebelah lapangan perkemahan. Memandang ke arah lembah yang masih dipenuhi kabut. Mentari pagi perlahan menerangi hingga kabut pun pergi sembari menitipkan wangi dedaunan dan dahan pinus. Situ Patenggang adalah lokasi wisata favorit di Bandung Selatan. Ada jembatan melintasi danau menuju sisi lain dan menjadi lokasi foto yang instagramable. 

Pengelola kawasan membangun icon baru berupa bangunan kapal terbuat dari konstruksi baja dan kayu. Bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner di atas restoran kapal tersedia beragam menu dengan harga terjangkau. Begitupun di kios-kios sekitar kebun teh banyak dijajakan makanan dan minuman yang murah meriah.

Teteh terpesona dengan suasana tenggelamnya sang surya. Langit perlahan berganti warna. Biru, kuning, jingga, merah lembayung, hingga gelap menyelimuti. Suara adzan magrib terdengar sayup … Segera kami menuruni bukit dan mengambil wudhu. Tafakur alam adalah cara terbaik yang aku pilihkan untuk Teteh belajar dan mengenal Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mulia.

Teteh menikmati malam dengan membuat api unggun. Sekitar pukul 9 kami masuk ke dalam tenda untuk beristirahat karena besok Teteh kepingin naik perahu lagi dan keliling kawasan Situ Patenggang.

Dini hari aku sudah terjaga dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Ingin rasanya bersujud dalam keheningan dan selimut gelap yang menenangkan qalbu. Dinginnya udara tak menyurutkan diriku untuk menggelar sajadah di bagian luar tenda. Allahuakbar … Sungguh Allah Maha Besar lagi Maha Terpuji.

Adzan subuh sayup terdengar dikejauhan. Teteh bangun dan ikut shalat berjamaah. Dzikir sejenak melangitkan doa-doa terbaik, lalu dengan semangat menuju bibir lembah di belakang tenda. Teteh yang hobi memotret tak menyia-nyiakan golden time ketika matahari beranjak naik. Kabut masih tampak dan perlahan tersapu hangatnya sinar matahari.

Kami sarapan di restoran berbentuk kapal dari kayu. Menunya sederhana saja tapi pemandangannya sungguh luar biasa. Indah sekali latar langit pagi yang biru cerah, matahari bersinar hangat, dan air yang berkilau membuat kami betah berlama-lama menikmati sajian kopi dan cemilan lainnya.

Ada taman kelinci loh di sini … Waaahhh … Teteh senang sekali bisa memberi makan wortel dan bermain dengan hewan manis berbulu lembut ini. Gemuk dan lucu sekali …

Sejenak sebelum pulang ke Bandung, kami berkeliling lagi kawasan kebun teh di sekitar Situ Patenggang.

Seru kan pengalaman jalan-jalan Teteh dan pastinya tak terlupakan pengalaman kempingnya. Gimana sudah dapat inspirasi untuk liburan akhir tahun 2022?

Silakan mampir juga di artikel jalan-jalan lainnya di sini:

Satu tanggapan »

  1. Aku tuh masih maju mundur mau ngajakin anak kemping mbaaa 🤣😅. Banyak banget mikirnya.. yg toilet lah, yg ntr ada serangga atau ular lah 😂.. padahal sbnrnya aman2 aja kali tempat kemping yg khusus begini kan.

    Kepengen bangettt, apalagi aku kan mantan anak Pramuka, dulu bbrp kali yg kemping pas jurit malam Ama temen2 😁. Jadi pengen KSH tau anak serunya kemping itu gimana.

    Ini cakeeep mba, apalagi ngebayangin sarapan dengan view danau gitu 😄. GPP makanan simple, biasanya ttp jadi enak Krn view yg cantik 👍

Tinggalkan komentar